THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 05 Mei 2009

pantun

Sutan Muda dari Lampung,
Memikul cangkul dengan bajak,
Singgah minum di lepau nasi;
Sudah serkah tempat bergantung,
Telah patah tempat berpijak,
Budi yang baik tetap di hati

Banyak orang di Bukit Cina,
Daun nanas serak-serakan,
Burung tempua di pohon saga;
Zaman sekarang ringgit berguna,
Emas perak jadi taruhan,
Budi baik terpinggir juga.

pantun

Sutan Muda dari Lampung,
Memikul cangkul dengan bajak,
Singgah minum di lepau nasi;
Sudah serkah tempat bergantung,
Telah patah tempat berpijak,
Budi yang baik tetap di hati

Banyak orang di Bukit Cina,
Daun nanas serak-serakan,
Burung tempua di pohon saga;
Zaman sekarang ringgit berguna,
Emas perak jadi taruhan,
Budi baik terpinggir juga.

Janji Hati

merenda hari merajut mimpi
mengapai bayangmu
yang semakin samar dan menjauh pergi
akankah harapan dan impian kanterbukti?
sedangkan
kasihmu…
cintamu…
kini mulai menepi
kasih….
ku tak sangup lalui hidup ini
tanpa kasih dan cintamu
yang telah terlanjur
melekat erat dalam hati
jangan lukai hati
yang sudah hancur ini
jagan pupuskan
impian dan harapan
yang teleh tertata rapi
jangan cintamu layu hanya karena waktu
jagan kasihmu memudar
hanya karena jarak yang terhampar
hilangkan keraguan dihati
yakinlah….
hatiku…
hidupku…
bahkan matiku hanya untukmu

OH .... BINTANGKU

KU TATAP AWAN YANG BERARAK PELAN
SANG SURYA SEMBUNYI DIBALEK BUMI
BULAN BINTANG
PANCARKAN CAHAYANYA YANG TEMARAM
DIANTARA TABURAN BINTANG YANG REDUP
TAK KU TEMUKAN SINAR TERANG BINTANGKU
OH….BINTANGKU
TAK TAHUKAH AKU SANGAT MEMBUTUHKAN SINARMU
DIKALA KUSEPI
DIKALA KU SENDIRI
OH ……BINTANGKU
TAK DENGARKAH
GETAR DAWAI CINTAKU
ALUNKAN KIDUNG KERINDUAN
OH …..BINTANGKU
SAMPAI KAPAN KU MENANTI
BIAS KASIHMU
MEMBELAI SUKMA YANG MERANA